“Kita sudah memiliki semua apa yang kita inginkan, namun kadang
masih saja ada perasaan yang masih kurang dalam diri ini dan masih ingin ini itu
ini itu,apa sebenarnya yang saya rasakan”. Begitulah keluhan salah seorang manager dari sebuah
BUMN.
Mungkin perasaan selalu kurang yang beliau rasakan,kadang juga kita rasakan.
Lantas apa yang sebenarnya terjadi:
1.
Kita hanya ingin mendapatkan apa yang kita inginkan,tanpa
menikmati apa yang sudah kita dapatkan. Padahal rasa syukur adalah menikmati
dan memanfaatkannya sebagaimana mestinya dari perwujudan segala sesuatu yang
sudah diraih.
2.
Pencapaian dari
apa yang sudah diraihnya hanya terpuaskan pada persepsi inderawi semata
Pad ahal rasa syukur yang sebenarnya dapat mengantarkan hamba yang telah diberi
nikmatNya untuk memuji kebesaranNya.
3.
Keberhasilan dalam meraih kesuksesan tidak
membuatnya menjadi lebih dekat kepada Allah namun sebaliknya banyak
menghambur-hamburkan kehidupan yang menjauhkan diri kepadaNya. Padahal Syukur
dilandaskan pada lima sendi yakni: orang yang bersyukur tunduk kepada yang memberiNya nikmat bukan
nikmat yang diberikan, mengakui nikmatNya, memujiNya karena nikmat itu dan
tidak menggunakan nikmat itu untuk sesuatu yang dibenciNya.
4.
Meremehkan perolehan sedikit dan berharap mendapatkan
lebih banyak,sehingga perolehan yang sedikit justru diabaikan dan tidak
dimanfaatkan. Padahal Allah menjadikan syukur
sebagai alasan untuk bertambahnya nikmatNya,
memelihara dan menjaga nikmatNya...
Disarikan dari : Ibnu’l Q ayim al –jauzziyyah,
Madariju al Salikin manazilu iyyaka Na’buddu wa iyya Nastaain Juz- 2
0 komentar:
Posting Komentar