“Leadership is the
process of influencing others and
supporting others to work enthusiastically toward achieving objective”. Jhon W Newstrom and Davis ,Organizational
Behavior and Human Behavior at Work.
“Bagaimana kami bisa bekerja sesuai standar mutu yang ditentukan sedangkan kami sama sekalih
tidak diberi penjelasan dan kejelasan
apa yang harus dilakukan, kinerja kami selama ini juga tidak pernah dihiraukan
sementara saluran komunikasi kepada supervisor atau manager selama ini tertutup
. Para atasan hanya “mendengarkan” orang orang yang penurut sementara kami yang
berbeda pendapat dianggap sebagai musuh atau pembangkang”. Itulah keluhan beberapa karyawan Perusahaan
Swata yang mengeluh kepada saya seusai
mengikuti Inhouse Training
pengembangan MSDM,insight Management beberapa waktu lalu.
Dalam pandangan saya selaku konsultan Manajemen Sumber Daya
Manusia yang banyak diminta membantu
kesulitan berbagai organisasi, keluhan
para karyawan ini nyaris menimpa berbagai organisasi ,mulai dari
organisasi pemerintahan ,politik,badan usaha,dunia industry dan kemasayarakatan baik berorientasi profit
dan non profit . Meskipun banyak organisasi telah meletakan dasar dasar sistem
penilaian kerja yang “canggih” seperti dengan Key Performance Indicator berserta penilaian kuantatif ,objektif dan
fair dengan indikator indikator yang jelas tetap
saja persoalannya kembali pada kulaitas atasannya.Kondisi subjektivitas bisa
saja terjadi selama atasan masih manusia dengan segala kekurangan dan
keterbatasannya. Oleh karena itu cara terbaik jika anda seorang karyawan adalah
tidak memaksakan diri untuk berpikir bahawa atasan harus objektif adil ,jujur ,tidak memihak dan
berbagai perilaku “seharusnya” yang anda anggap sempurna
Inilah beberapa kiat agar anda tidak menjadi korban
penilaian Subjektif oleh atasan.
Tidak Diberi
Kesempatan
Menurut anda,potensi yang anda miliki semestinya menadapat
tempat untuk aktuaslisasi diri dalam organisasi ,namun atasan anda menilai potensi yang anda miliki biasa saja tak ada
yang istimewa. Membiarkan diri sendiri dalam keterpurukan perasaan karena tidak
diberi kesempatan hanya akan menghasilkan luka batin yang mendalam.
Pikiran kita menjadi lebih bebas untuk menjelajah,mencipta
dan lebih kreatif akan membuat hidup lebih bahagia ,mengapa..?,karena itu emosi
–emosi positif dalam ingatan emosional yang ternanam di dalam
amygdale suatu sistem didalam otak yang berguna untuk
melindungi diri dari ancaman akan mendesak mendorong keluar sampah samapah
emosi negative untuk reaksi lebih sehat
dan lebih konstruktif , kata Profesor Psikologi
di University of Michigan Barbara Fredickson dalam Jurnal psikologi Prevention & Treatment.
Dalam posisi seperti
ini guarantee dari lembaga terkait atas kompetensi yang anda miliki akan
memperkuat posisi anda sekaligus membuat atasan atau organisasi mengatahui
potensi yang anda miliki. Ambil contoh ;jika anda memiliki kemampuan berbahasa
Inggris sertifikat TOFEL bisa menjadi
bukti atas kompetensi anda ,Sertifikat Keterampilan komputer untuk membuktikan
bahwa anda memang dapat membuktikan kompetensi menggunakan komputer dsb. Selain
itu komunikasi yang intens dengan atasan menjadi kunci bagi terbangunnya
persepsi positif dan citra diri atas reputasi kerja yang sudah anda
lakukan sekaligus dapat menjadi wadah
aspirasi serta membangun integrasi,sinkronisasi dan komitmen antara anda dan
atasan.
Tidak Dihargai
Anda bisa saja termasuk karyawan yang memiliki
dedikasi,kontribusi dan loyalitas
diatas rata rata karyawan lainya namun
atasan beranggapan bahwa itu sudah sewajarnya karena anda sudah digaji untuk
tugas yang anda lakukan. Tentu saja anda
merasa tidakada gunanya bekerja lebih
baik lagi karena penghargaan yang
diberikan organisasi tidak mengakomodasi
orang orang yang memberikan kinerja terbaiknya. Jika dibiarkan anda bisa
kehilangan semangat pelayanan dan mengalami demotivasi. Kata Christopher Davis
asisten professor psikologi di St Francis Xavier University di Nova
Scotia,Kanada,”Kemampuan untuk membuat putaran postif pada pengalaman
pengalaman negative adalah penanggulangan yang hebat ,yang bisa membantu kita
bersikap rasional terhadap dunia dan
merupakan salah satu kesejahteraan emosional”.
Dalam pertemuan rutin ada baiknya anda menyampaikan
gagasan,ide atau saran untuk perbaikan organiasi tempat kerja anda lengkap
dengan strategi pencapaiannya. Sampaikan bukti bukti fisik berupa data atau
hasil kongkrit dari upaya yang sudah dilakukan jika perlu lampirkan data
indeksi kepuasan konsumen (costumer
satisfaction index) / masyarakat (IKM ,pada instansi aparaturpemerintahan. Agar
supaya meraka tahu perkembangan yang sudah dicapai.
Lingkungan Tidak
Kondusif
Manajemen konflik yang tidak menghasilkan solusi akan
menghasilkan lingkungankerja yang tidak kondusif,apalagi jika didukung atasan
yang berpihak kepentingan segelintir orang. Akibatnya masing masing karyawan
memiliki gengya masing masing masing dengan “virus’ menular yang bisa membuat
seluruh karyawan terjangkit virus yang melemahkan,bahkan tidak jarang mereka
yang terjangkit virus tersebut akan selalu menciptakan teman sealiran juga.
Bisa saja kondisi ini membuat anda hanyut dalam ketidakjelasan aturan atau
ambigu dalam menjalani kehidupan
pekerjaan.
Sebagaiamana disampaikan oleh Dr Harlod Blommfiled dalam bukunya Making Peace with Yor Past “,Kita harus belajar memisahkan diri
dari hubungan emosional yang beracun ,yang paling baik adalah bagaimana
menghabiskan waktu bersama orang orang yeng membangkitkan semangat atau
motivasi. Carilah teman yang memiliki kesamaan passion’ dan kurangi waktu untuk
bergaul dengan teman yang kerjanya hanya bisa menjatuhkan “
Mintalah job description yang bisa memberikan gambaran yang
jelas atas apa yang semestinya karyawan kerjakan termasuk anda sekaligus jika
memungkinkan mintlah penilaian yang objektif dari beberepa atasan dalam satu
tim untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif . termasuk apabila anda
terjebak dalam pekerjaan rutin monoton,
job rolling bisa menjadi alternative solusi.
“jika anda diperlakukan tidak layak oleh atasan tetaplah
berkerja secara layak sebagai professional karene profesionaltas anda akan
membentuk citra diri anda di masa depan”.
Kank Hari Global HRD Insight
Managemant Consultant
0 komentar:
Posting Komentar