“Sebaik baik
pekerjaan adalah upaya seseorang pekerja dengan professional (berbuat sebaik
baiknya)”.HR Ahcmad
Jika Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),dipersiapkan untuk memiliki ketrampilan
kerja,mengingat materi pelajaran yang dipelajari sangat spesifik dan lebih
banyak praktek yang disesuaikan dengan ketrampilan kerja ,dengan harapan
lulusan SMK dapat terjun langsung ke dunia professional. Meskipun hal itu .bukan
berarti jalur lulusan SMK hanya bekerja
tapi juga bisa melanjutkan ke Perguruan Tinggi Maupun menjadai wira usaha.
.”Every one should become professional worker “
Dalam era globalisasi dimana dunia inustri menuntut setiap
pelaku nya memiliki etos kerja professional ,agar perusahaan tersebut dapat survive dalam persaingan yang sangat
ketat.Mengingat setiap perusahaan dituntut memberikan kepusaan berkelanjutan
bagi stake holder
yaitu,karyawan,pemegang saham /owner dan pelanggan. Sebuah perusahaan tidak
hanya membutuhkan karyawan yang memiliki keterampilan saja namun mereka
membutuhkan karyawan yang memiliki etos kerja professional yaitu karyawan
memiliki komponen ,knowledge ,knowhow and mental attitude. Knowledge adalah pengetahuan tentang situasi dan bidang kerja yang
dijalaninya.Knowhow adalah ketrampilan
yang dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut dan mental
attitude ,adalah nilai sikap yang meyertai pekerjaan itu agar berhasil
optimal. Tidak peduli apapun jabatannya etos kerja professional
ini adalah kewajiban bagi setiap pelaku industry termasuk staff teknis atau
staf oprasional yang memperkerjakan para lulusan SMK.”Every one should become professional worker “
Learning by doing , learn
how to do
Salah satu hal yang tidak boleh dilupakan oleh penyelenggara
SMK adalah jurusan di SMK menentukan
pilihan bidang profesi atau bidang pekerjaan “linear” siswanya di masa depan.Artinya
pekerjaan yang dipilih siswa sesuai
dengan vocation yang dimiliki siswa selama di SMK.Maka praktek kerja industry (prakerin
) semestinya dapat memberi pengalaman
siswa belajar dalam transfer knowledge ,knowhow,mental attitude serta budaya
kerja pada perusahaan yang dituju. Mengingat tujuan prakerin adalah membekali
siswa untuk mengenal dunia kerja secara langsung ,learning
by doing dan berlatih mempraktekan ilmu yang sudah
didapatnya ,learn how to do.
Mengajarkan siswa knowledge tentang mutu kinerja akan membuat siswa mempercayai bahwa tidak
ada pekerjaan yang boleh dilakukan dengan setengah hati ,semua dituntut professional.Mengingat
produk hasil kerja memanng harus dapat “merebut
hati” konsumen. Maka mind set SMK dalam
mendidik siswanya tidak boleh hanya mencetak peserta didik yang hanya memiliki
ketrampilan saja sebagai out put. Melainkan memberikan /mewariskan karakter
pelayanan prima sebagai bekal siswanya memasuki dunia industry sebagai karyawan
atau wirausaha. Nilai karakter pelayanan prima itu adalah siswa dituntut
mengerti bahwa sebuah produk dan
jasa harus dapat menunjukan Rater :realibility
, assurance ,good tangible ,emphaty and responsive.
Realibility
:Seorang professional dituntut untuk dapat diandalkan dalam menyelesaikan suatu
tugas pekerjaannya secara optimal sehingga dapat meningkatkan mutu hasil
pekerjaannya. Siswa SMK harus dibekali tentang arti keteradalan ini agar didlan
bekerjanya nanti dirinya bisa menjadi pelopor dan bukan pengekor (follower)
atau yang bekerja hanya menunggu perintah.
Assurance :
seorang professional harus dapat memberikan jaminan tentang hasil pekerjaannya.
Jaminan mutu hasil ketrampilan kerja lulusan SMK sesuai standart operasional procedur ( SOP ) dunia usaha semestinya
merupakan kompetensi real yang dimiliki siswa bukan sekedar lulus ujian Nasional
(UN) 100 %. .
.
good Tangible:
Secara kasat mata hasil karya professional
dapat diukur dan dinilai oleh stake holder. Maka pengelaman siswa selama
belajar di SMK semestinya menghasilkan karya nyata yang bisa diukur dan dinilai
memang layak menurut ukuran dunia Industri bersangkutan. Maka sekolah semestinya memiliki link dengan berbagai industry yang
dapat membuat siswa macth dengan yang
dipelajari disekolahnya,sehingga karyanya memang real sesuai tuntutan dunia industry.
Emphaty :Komponen
empati adalah komponen yang membuat seorang professional dapat menterjemahkan
need ,want and anxiety dari stake holdernya. Menanamkan nilai empati kepada siswa adalah hal yang tidak boleh
dilupakan oleh guru guru SMK agar mereka lebih dapat mendahulukan kepentingan
perusahaan diatas kepentingan pribadi.
Responsive : Kecepat
–tanggapan ,serta kecepatan tanggap
adalah dua hal yang harus dimiliki oleh professional guna memberikan pelayanan prima kepada stake
holder terutama konsumen. Seorang professional dituntut kecepat tanggapan
terhadap keluhan –kritik-saran konsumen serta dapat memiliki kecepatan untuk
tanggap menyelesaikan serta memberikan solusi. Siswa SMK harus memiliki kepekaan
tentang dua hal tersebut guna bekal nya nanti bekerja di bidang industry yang
digelutinya.
Tugas penyelenggara pendidikan SMK adalah memperkenalkan etos kerja professional
kepada siswa sebagai…a valuable reference how to achieve “ professional “excellence….! .
0 komentar:
Posting Komentar