“Saya ini tidak faham sama
sekali seluruh konsep saya disuruh mengganti setelah saya ganti eh disuruh
pakai konsep yang lama,enggak ngerti apa maunya tuh bos”.Sambil geleng geleng
kepala,sang supervisor itu kembali
kemeja komputernya untuk membuka file konsep sebelumnya.
Kejadian ini mungkin saja pernah
anda alami, namun jika anda tidak bersabar dan hati hati justru anda hanya akan
terfokus kepada memberikan penilaian negatif saja kepada atasan tanpa bisa berkoordinasi dengan baik bersama
mereka ujung ujung anda bisa kehilangan hubungan baik, good relationship.
“Most of us accept or reject new
ideas or change our behavior more in response to fellings than to fact.
Even when we try to reason objectively,we are likely to be influenced by more
subjective factor”. Harlod J Leavitt. Managerial Psychology
Terinspirasi Sebuah terjamahan Hadist riwayat Tirmidzi dalam Kitabul Adzab :
Watsilah bin Al Asqa telah mengatakan bahwa Rosulullah SAW telah bersabda : “janganlah engkau perlihatkan kegembiraan mu
kepada saudaramu karena musibah yang menimpa dirinya, karena bisa jadi Allah akan merahmatinya dan menimpakan ujian Nya kepada mu” .
Bagaimana caranya agar anda tetap
dapat menjaga hubungan baik dengan atasan tanpa harus kehilangan jati diri,
berikut beberapa rambu yang patut anda ketahui :
Kenali diri sediri
Anda perlu mengenal diri sendiri artinya batas
kewenangan yang anda miliki,boleh jadi anda memiliki segudang ide atau pendapat yang briliant untuk
perbaikan perusahaan. Namun yang patut anda ingat anda tidak boleh berharap
bahwa ide atau pendapat anda harus segera dilaksanakan . Dikarena pengajuan ide
atau pendapat tentu saja membutuhkan pertimbangan oleh atasan. Apapun model
pertimbangannya.!.
Anda
hanya sebatas mengajukan ide atau pendapat bukan memaksakan untuk dilaksanakan oleh
karena itu ajukan saja persoalan persetujuan bukan urusan (kewenangan) anda.
Kenali Atasan
Bagaimanapun “benarnya “ ide yang
anda anggap dapat memperbaiki perusahaan, namun atasan adalah atasan yang
memiliki pemahamannya sendiri, mekasakan agar ide anda dilaksanakan dengan segera hanya akan
mendatangkan kecemasan dan kekecewaan.
Sangat boleh jadi perilaku atasan
yang tidak anda sukai merupakan manisfestasi dari tekanan tekanan yang dihadapi
yang diakibatkan permintaan Shareholder,
atau target serta deadline dari pihak
pihak yang memiliki adidaya, sehingga sebagai manusia biasa atasan anda pun terpengaruh
secara sosial psikologi termasuk menerima
kehadiran anda.
“Jangan tergesa gesa memberikan
penilaian negatif kepada atasan,atas perilaku yang tidak menyenangkan sangat
boleh jadi dirinya pun menyadari tak tidak berdaya saat melakukan perbuatan yang
tidak disenanginya itu”.
Cara menyampaikannya
Kadang niat yang baik dismapikan
dengan cara yang tidak baik alias dalam momentum yang tidak tepat maka hasilnya
menjadi sangat fatal. Sumber konflik adalah keterbatasan bawahan dalam membaca
gelagat atau perilaku atasan saat akan menerima kehadirannya.
Anda patut memperhatikan kondisi
dan keadaan atasan saat akan mengajukan usulan pendapat atau ide dsb,baik dari
sisi kesibukan atasan atas beban kerja yang dijalankan atau kondisi mental yang
biasanya telihat dari body leanggued nya.
“Jika situasi tidak memungkinkan,menundanya akan lebih baik daripada
tergesa gesa tapi mendatangkan konflik baru. Sampikan niat baik dengan cara
cara yang baik pula ...” .Bersambung
0 komentar:
Posting Komentar