Case Study
“Saya tidak senang orang tua yang selalu menceramahi saya
,semua perilaku saya dikomentari ini salah itu salah.Saya tidak bisa bebas mewujudkan
apapun yang saya suka.Padahal apa yang saya lakukan bukan perbuatan liar
,saya ingin berprestasi pada minat yang
saya miliki.saya sering ribut dengan mereka saya dianggap sebagai anak yang
suka membantah.Saya jengkel ,frustrasi dan pusing melihat perilaku mereka.”
“ Saya pernah meminta orang tua untuk menandatangani surat
persetujuan atas kompetisi yang saya
ikuti sebagai sarat saya mendapatkan ijin dari sekolah.Hampir saja saya memaksa
nggak pulang kerumah karena mereka tidak menyetujui, namun setelah saya menjadi
juara mereka mau percaya.yang lebih parah saat orang tua saya dipanggil
kesekolah untuk keperluan pengembangan bakat saya mereka berebut tidak mau
datang”.
“Saya ingin oran tua yang bisa ngertiin saya,tapi mereka
sibuk dengan urusannya sendiri. Saya tidak pernah punya kesempatan untk
“curhat” mereka beranggapan saya sudah harus bisa menyelesaikan sendiri.Sebagai
anak saya merindukan peran orang tua yang bisa melindungi dan menyayangi saya
sebagai anaknya,tapi mereka tidak memperdulikan ,saya sedih kepada siapa lagi
saya harus mengadu..!”
Our’anic Frame Work.
“Maka selama mereka berperilaku lurus terhadapmu hendaklah kamu berlaku
lurus (pula ) terhadap mereka. Sesungguhnya Allah menyukai orang orang yang bertakwa”
QS At Taubah 7
Approach Strategic
Mendidik anak dizaman
sekarang memerlukan strategi yang efektif agar otoritas kita tidak menjadi momok
bagi anak yang mengakibatkan mereka lebih memilih menghindar dari orang
tuanya.Anak yang mencari jati diri kehilangan pegangan ,anak melarikan diri
dari kepahitan hidup dan anakyang betul betul harus “memusuhi’ orang tuanya
adalah wujud kurang sesuainya strategi yang dikembangkan sehingga mendapat
penolakan dari anak.Mereka membutuhkan teman sebagai pendamping kegalauan
hatinya,mereka menginginkan ide,harapan dan ketakutan dapat anda mengerti.
Mereka membutuhkan orang tua yang dapat meletakan equality of relationship dalam komunikasi dan interaksi keseharian.
Sudah saatnya orang tua berani mengakui keterbatasan dan
sekaligus menghargai The Valuable Life Lesson yang diajarkan
dan diharapkan dari anak kepada anda selaku orang tuanya.
1.Anak Membutuhkan
Bimbingan dan Pendidikan dari Orang tuanya ,They Thought You Responsibility..!
Artinya,anda sebagai orang tua perlu menyadari peran dan status sebagai
orang tua yang semestinya bertanggung jawab dan menerima tugas dalam memberikan
bimbingan dan pendidikan.Pendidikan kepada
anak tidak sepatutnya hanya diserahkan kepada sekolah . Pendidikan yang
utama adalah bimbingan orang tua didalam rumah.Pendidikan itu mengembangkan dan
melestarikan kesehatan jasmani dengan membiasakan berolah raga,kesehatan kognitif dengan
mengajak anak untuk berpikir imajinatif
–analisis- kritis,kesehatan emosi mengajak anak untuk mnegenali perasaan yang
dirasakan,dan kesehatan spiritual mengajak anak untuk senantiasa taat beribadah
sesuai aturan perintah agama masing masing.
2. Anak Membutuhkan
Pengertian,They tought you Listen
Harapan,cita cita ,kecemasan bahkan impian anak berkembang
sangat pesat lantaran berbagai informasi ,lingkungan sekitar dan teman sebaya
sangat kuat pengaruhnya dalam membentuk minat anak.Sehingga tidak jarang anak
membutuhkan pengertian orang tuanya. Bukan menuntut untuk selalu dipenuhi
tuntutannya namun mereka membutuhkan seorang teman yang bisa mengerti tentang
sesuatu yang dibutuhkannya.karena itu “they tought you how to listen ,not only to
their voices but to their feeling and
behavior as well.”
Sebagai orang tua anda dituntut untuk tidak hanya mengamati yang nampak pada perilakunya
namun anda diharapkan dapat memahami apa yang bergejolak dihati anak. Mereka
membutuhkan bimbingan untuk mengurai gejolak hatinya. Jika
tidak perilaku yang muncul adalah keinginan besar untuk diperhatikan yang sering
dianggap sebagai “kenakalan’.
3. Mereka mengharapkan
kesabaran dari anda ,they tought you patience ..!
Dalam menjalani proses perkembangan psikososialnya seorang
anak akan mengahadpi beragam tantangan,kesulitan dan cobaan dalam hidupnya.
Sedangkan anak bisa beragam cara meresponnya ada yang positif namun juga ada yang negative.
Seringkali respon negative ini menyebabkan orang tuanya sering mis perception
dengan ulah anak akibatnya sering terjadi konflik antara orang tua dan anak.
Jika konflik tidak terselesaikan dan tidak dapat difahami anak. “Pemberontakan”
oleh anak sering dilakukan,mereka menjadi agresif ,tidak patuh ,”nakal” dan
aneka perbuatan yang dianggap anti social lainnya.
Kesabaran orang tua untuk terus mendampingi dan meng edukasi
amat dibutuhkan anak lantaran anak butuh seorang motivator untuk menghadapi
kesulitannya dan memenangkan persaingan. Perjuangan orang tua untuk terus
mengawal anaknya menuju kesuksesan dan kebahagiaan adalah sudah menjadi kewajibannya.
4. Miliki Kesiapan
pada kejadian tak terduga,They Thaught to discover the reserves of un expected
fact ..!
Kejadian yang tak terduga bisa saja menimpa anak kita apakah
karena sakit,musibah atau perilaku yang yang melanggar.Mereka membutuhkan
orang tua yang memiliki kesiapan atas perbuatan yang sama sekali tak
terduga . Lantaran ketidak tahuan,ketidak berdayaan ,kesengajaan ataukah akibat
tekanan. Pengertian orang tua untuk siap menerima keadaan yang tak terduga yang terjadi pada anak akan memperkuat anak untuk tangguh dan tabah selama menjalani
masa masa.
Apapun yang terjadi kepada anak ,anak membutuhkan
pendampingan.Tugas orang tua mengajarkan anak caranya menerima kenytaan dan
merencanakan upaya “recovery” bagi upaya perbaikan dan kemajuan di masa
depan.Mengajarkan anak untuk berani mengakui kesesalahan dan selanjutnya
belajar dari kesalahan akan membuta
anak banyak mendapatkan pembelajaran,moment
of truth experiential learning.
5. Melihat dari sudut
pandang anak,They taught you empathy
Trend perilaku anak zaman sekarang kadang membuat orang tua
miris,namun anak makin dicegah dan dilarang mereka makin menjadi menjadi .Kerena guna
mempengaruhi hati dan pikiran mereka orang tua perlu memiliki empati. Yakni
dapat menempatkan diri dalam benak dan hati mereka,melihat persoalan dari sudut
pandang anak.Mencoba memahami dari sudut pandang anak akan membuat anda sebagai
orang tua bisa terhindar dari kesalah fahaman,konflik dan pertengkaran.
Setelah memahami ajaklah anak berdiskusi tentang pilihan sikap yang diambil,
beri kesempatan anak untuk mempertimbangkan keputusan yang diambilnya dengan
resiko yang harus ditanggung nya sendiri. Selanjutnya doakan keputusan terbaik
yang telah dipilih anak agar anak dimudahkan urusannya.
6. Anak membutuhkan
apresiasi keberhasilannya,They thought joy and delight as you saw them
succesfully
Respon orang tua atas keberhasilan anak mencapai prestasi
atau menyelesaikan tugas sangat berarti karena dapat memenuhi need of
recognition dan kebutuhan self respectnya.Dengan anak merasa diakui upaya nya anak akan memiliki perasaan
berharga atas pencapaiannya. Perasaan berharga ini akan meningkatkan harga
dirinya.Harga diri anak positif akan mendorong mereka untuk terus meningkatkan kompetensi diri
dalam kompetisi.
Sebagai orang tua tidak adil kalau hanya menuntut anak
berprestasi ,menghukum anak saat bersalah tanpa menghargai keberhasilan yang
telah dicapai aanak. Anak yang dihargai akan belajar caranya menghargai ,anak
yang dihargai akan bisa memiliki harga
diri positif dan anak yang dihargai akan selalu dapat menjaga harkat dan
martabat diri sendiri dan orang tuanya.
Ciptakan saat yang mengesankan bagi anak agar mereka bisa bekerja sama dengan lebih baik kepada
anda.
0 komentar:
Posting Komentar