Semakin banyak masyarakat
kita yang kecewa dengan perilaku tokoh
dan pemimpin di negeri ini dikarenakan mereka over promise under delivery ,banyak janji tanpa bukti atau justru
terbukti tidak seperti yang diharapkan saat pertama kali dipilih,ambil contoh
kasus korupsi kalangan pejabat negara.Oleh karena itu semestinya rakyat
semakin menyadari pentingnya kemampuan
membedakan antara pencitraan sesaat dan karakter yng benar benar dimiliki calon
pemimpinnya,menjelang Pemilu 2014.
Dalam kampanye atau
strategi pencitraan para pemimpin sudah saatnya tidak hanya membangun kesan
seolah olah pro rakyat guna menjaga citra pribadi dan kinerjanya saja,namun
harus benar benar jeli memahami sejauh mana karakter dari “iklan” yang sesuai
dengan karakter calon pemilihnya kelak .Mereka
harus sudah mempertimbangkan isi dari visi dan misinya menjadi karakter dari
kepemimpinanya yang telah dibuktikan dengan track
record pada kepemimpinan pada organisasi atau upaya upaya membela rakyat
jelata ,bukan sekadar menghabur hamburkan uang hanya untuk pasang iklan .
Oleh karena itu karakter
calon pemimpin harus dapat terkounikasikan secara optimal sebagai buti eksstensi kepemimpinannya dengan
menonjolkan;
Pertama :Prinsip Hidup Atau Sistem nilai yang dianut dan akan
dikembangkan ,guna “memberitahu’ rakyat
bahwa prinsip hidup tersebut sudah
dijalankan dengan benar secara berkesinambungan mencerminkan perilaku pemimpin
bersangkutan.Tentunya akan lebih memperkuat ekuitas kepeimipinan jika
disertakan bukti bukti fisik atas tindakannya itu.
Kedua :Pribadi Yang Unik dan Mudah diingat atas
perilakunya .Tindakan seorang pemimpin yang memiliki sense to the reality dan
mampu memberikan solusi ,ambil contoh Presiden Obama menghentikan pidato
kenegaraannya untuk menolong seorang ibu hamil yang nyaris pingsan berdiri
tepat dibelakangnya.Logika sederhana terhadap yang sederhana dan dekat saja
memiliki kepedulian besar apalagi untuk persoalan persolan besar yang menimpa negaranya.
Ketiga :Ucapan, nilai seorang pemimpin terletak
pada kebijaksanaanya dalam memilih setiap kata yang diucapkan ,bukan sekedar
obral janji tanpa bukti,bukan sekedar reaktif menanggapi persolan yang tidak
semestinya ditanggapi dan bukan ucapan yang bisa endatangkan keresahan pada
rayatnya.Dikarenakan ucapan seorang pemimpin jika sudah menjdi sebuah kebijakan
bisa berakibat fatal bagi kelangsungan hidup masyarakatnya .
Kampanye terselubung
,iklan,atau kampanye terang terangan pasti akan semakin marak menjelang pemilu
namun jangan sampai anda salah dalam menentukan pilihan hanya karena silau olah
gebyarnya kampanye ,bagaimanapun pencitraan
hanyalah kemasan saja sedangkan isinya adalah karakter pemimpin
sesungguhnya yang dibuktikan dengan
reputasi kualitas perilakunya selama ini..!
0 komentar:
Posting Komentar