Kank ,saya menjadi serba sulit sebagai profesional saya
tentu berpikir progres kemajuan Instansi,namun
tidak jarang saya malah dianggap mengada ada dan terlalu mencampuri kebijakan
atasan, jadinya saya memilih diam atau apatis,daripada memiliki ide untuk perbaikan organisasi tapi
malah dimusuhi. Lantas saya harus bagaimana..?
“..............Boleh
jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula)
kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang
kamu tidak mengetahui”. Qs Al Baqarah :116
Untuk
sementara “tahan diri” saja dulu dikerenakan penolakan atasan kepada ide anda
lebih karena perasaan tidak nyaman dalam dirinya(unsafety felling) yang bisa saja disebabkan trauma pengalaman masa
lalu, sedang bermasalah atau defends
mechanism. Dengan kemampuan menahan diri anda akan dapat memahami alasan
mengapa atasan berbuat demikian. Sehingga anda tidak terlau sakit hati atas
perlakuan atasan kepada anda.
Mukmin yang
bergaul dengan manusia dan sabar atas gangguan mereka lebih baik daripada yang
tidak bergaul dengan manusia dan tidak sabar atas gangguan mereka” (HR Ibnu
Majah dan Tirmidzi).
Selanjutnya
berupayalah menjadi orang yang kehadiran anda tidak dirasakan mendatangkan
ancaman bagi mereka,dengan memenuhi tugas kewajiban pekerjaan rutin anda secara
optimal dan tugas tambahan secara maksimal, dengan demikian tidak ada alasan
bagi atasan menyalahkan anda tidak menunaikan kewajiban sekaligus anda merasa
nyaman karena tidak beban mengabaikan kewajiban sehingga anda lebih “setara” dan win- win position. ketika berhadapan dengan atasan.
Atasan yang
sulit di ajak maju dan susah diyakinkan memiliki beberapa karakter seperti
terlihat pasif alias kelihatan seperti tidak berbuat apa apa namun sebenarnya agresif dan ‘berdarah dingin” sehingga keputusannya bisa fatal ,oleh
karena itu personal approach yang anda kembangkan semestinya tidak
menghakimi,berusahalah mendengarkan mengerti keluhan dan kebutuhan untuk diakui
(need of recognation) mereka adalah
orang orang yang membutuhkan peneguhan dan penghargaan untuk menaikan citra dan
harga dirinya.
Lebih banyaklah untuk tidak ingin kelihatan superior di hadapannya karena pada dasarnya mereka lebih ingin
dianggap superior dan tidak ingin dikalahkan. Bagaimanapun jika anda mengalah untuk tidak memperlihatkan ego suprioritas,lebih banyak mengandung
manfaat bagi anda daripada anda ngotot yang akibatnya tidak mengantarkan anda
pada tujuan yang sebenarnya yakni memperbaiki keadaan, sadarilah
bahwa hanya dengan cara yang baik manfaat
kebaikan bisa dirasakan kebaikannya.
Kenalilah leadership style atasan anda apakah
termasuk tipe administratif yang lebih
cenderung memahami sebuah ide jika disampaikan melalui bahasa tulis lengkap dengan studi kelayakannya, atau atasan
tipe audiotery alias lebih suka mendengarkan penjelasan anda . Atau tipe kombinasi keduanya yakni anda dapat
menjelaskan proposal atau data pendukung secara persuasif dan mudah dimengerti
oleh atasan anda.
Bersabarlah
untuk persetujuannya, dikarenakan atasan punya banyak pertimbangan untuk
membuat keputusan mengingat setiap
keputusan akan diambilnya banyak
menghasilkan perubahan bagi perilaku setiap anggota organisasi. Sekaligus memberikan
pencerahan kepada anda bahwa ide yang anda sampaikan hanyalah sebatas saran
sebab letak kewenangan berada pada atasan
“Bersabarlah atas penolakan atasan bisa jadi
ini menjadi ujian bagi mutu kualitas hubungan interpersonal anda sekaligus
ujian bagi anda atas perilaku tidak menyenangkan dari orang lain”.Kank Hari
0 komentar:
Posting Komentar