Pages

Selasa, 17 Maret 2015

4 Kesalahan Petugas Pelayanan Publik Aparatur Pemerintah Dalam Pemanfataan ICT .

Saat ini masyarakat makin dinamis dalam menuntut pemenuhan atas kebutuhan informasi atau kebutuhan lainya  berkaitan dengan pelayanan publik. Sementara itu kecepatan dan kesiapan SDM terutama aparatur tidak akselerasi dengan perubahan kecepatan  masyarakat terhadap pelayanan publik itu sendiri,akibatnya sering terjadi komplain ,kekecewaan ketidak puasaan atas pelayanan yang diberikan oleh organisasi bersangkutan. Apa saja penyebab ketidak selarasan antara kebutuhan tututan pelayanan publik  dengan kompetensi SDM,Berikut catatan saya :

·         Terjebak rutinitas ,pagawai aparatur terlalu lama terbangun budaya rutinitas yang sudah mengkristal menjadi karakter dalam bekerja yang tidak berbasis indeks kepuasaan masyarakat atas kebutuhan layanan yang diberikan. Apalagi income penghasilan para aparatur berdasarkan gaji yag diterima yang tidak memiliki dampak langsung pada aspek layanan kepada masayarakat. Sehingga perubahan dirasaka sebagai beban dalam menyelesaikan pekerjaannya.  Sementara itu masyarakat memiliki tuntutan solusi atas persoalan yang dihadapi,secara mudah cepat dan akurat. Memulai pelayanan prima harus diawali dengan semangat dan spirit “ every body should service with care”.


·          Enggan “bersahabat” dengan Teknologi Informasi Komunikasi sebagai media dan sarana informasi dan komunikasi pelayanan publik. Mereka belum melihat bahwa pemanfaatan TIK dalam pelayanan informasi dan komunikasi sebagai hal yang penting. Mereka masih beranggapan media massa konvensional (koran dan majalah ) merupakan media yang efektif untuk mempublikasikan kegiatan kebijakan maupun informasi laiinnya. Sehingga layanan fitur pada web organiasi tidak di desain sesuai kebutuhan masyarakat.  Padahal perkembangan gadget yang menjadi trend kebutuhan masyarakat semakin kental masyarakat tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan pemanfaatan teknologi. Oleh karena itu cara kedua dalam memberikan pelayanan publik adalah membuat “every body should delivery service with technology”.   

·         Tidak berbasis kebutuhan terkini dari masyarakat, Alasan tidak tercantum Tupoksi dan SKP menjadi penghambat dari flkesibilitas aparatur pelayanan publik dalam memberikan kepuasan  masyarakat. Padahal kebutuhan dasar psikologis dalam pemenuhan kebutuhan atas pelayanan publik dari masayarakat adalah mendapatkan perlakuan secara individual bukan diperlakukan secara massal.  Oleh karena itu setiap petugas pelayanan publik perlu memiliki keterampilan dalam menggali dan mengolah data kebutuhan masyarakat dan soluisinya sehingga para aparatur dapat menemukan ide ide unik yang dapat memberikan kepuasan masyarakat tanpa melanggar norma aturan yang berlaku. ‘Depends on people demanding”.


·         Tidak membangun jaringan dengan lembaga terkait dalam SKPD bersangkutan atau pihak lain yang berkaitan ,sehingga pelayanan menjadi terbatas dan terjebak pada ego sectoral masing masing unit kerja atau SKPD tersebut. Memberikan pelayanan pubik yang prima tidak bisa dilakukan sedirian . Sikronisasi,intergrasi dan komitmen antar dan lintas unit kerja merupakan solusi atas pelayanan yang mudah ,murah cepat dan terpecaya dibeberapa SKPD dikenal dengan pelayanan “Integration and solution are  excellence service program “. Bersambung ..   

0 komentar:

Posting Komentar