Pages

Kamis, 23 Agustus 2012

Yang beriman Yang Profesional (1):Menyusun Program Kampanye Budaya Mutu Kinerja Bagi Pegawai,Spiritual Intelligence Officer


“Kank ,seiring dengan tututan zaman  maka kinerja pegawai harus meningkat.Bukan hanya persoalan disipilin ,administratif dan beban kerja ,melainkan yang lebih penting adalah sikap mental . Adakah cara sederhana untuk menumbuhkan Budaya Kinerja Bermutu dikalangan pegawai kami....?”






 Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Qs  Al Hasyr (59): 18.


 Diriwayatkan oleh al -Hasan dan  diterima dari Aisyah ra  bahwa .  Rosul Saw pernah bersabda : Terus meneruslah anda mengetuk pintu syurga ,niscaya akan dibukakan bagi anda sekalian !”. Para sahabat bertanya  : Bagaimana caranya kami terus mengetuk pintu syurga ya Rosulullah ?”.  Rosul Saw  menjawab : “Pintu Syurga itu terketuk dengan lapar dan dahaga (puasa) !”.

Salah satu cara menumbuhkan kesadaran dan kesediaan pegawai menjalankan profesionalitas mereka menjadi budaya kinerja bermutu adalah  menetapkan budaya tersebut sebagai filosofi pelayanan prima pada instansi /departemen yang anda pimpin .


Program kampanye Budaya mutu kinerja  harus merupakan komitmen seluruh divisi  mulai dari manajemen ,staf dan pegawai untuk menjadikan sebagai standar hasil dari  seluruh aktivitas pelayanannya.Prinsip ini harus dapat bertujuan memberdayakan setiap anggota organisasi mendapatkan manfaat  secara individual ,teamwork sampai kebermaknaan dalam bekerja. 


Pertama : Jadikan kegiatan kampanye budaya  kinerja bermutu sebagai aktivitas sustainable empowerment. Banyak terjadi kesalahan atau kegagalan mutu  tidak dapat terjaga jika ganti pimpinan ganti kebijakan bahkan merombak sistem yang sudah tertata. Prinsip yang semestinya adalah mempertahankan aturan lama yang baik dan membawa kemajuan serta  melengkapi dengan aturan baru supaya lebih baik. 


Kedua : Study Banding ,bukan sekedar plesir keluar negeri atau sekedar aktivitas wisata tanpa hasil . Faktor penting dalam study banding adalah dapat menemukan dan membangun obyektivitas visi ,misi dan filosofi  ruh pelayanan yang akan dibangun pada instansi bersangkutan.Diharapkan peserta studi banding dapat mentrasfer ,pengetahuan ,pengalaman serta memberikan teladan nilai nilai positif dari perjalanan pembelajaran ke instansi terkait pada divisi masing masing.


Ketiga :Kerterlibatan dan dukungan semua pegawai ,employee involvement.Keberhasilan sebuah “kampanye’ terletak pada keberhasilan menggalang parsisipasi serta keterlibatan target adiencenya untuk menjalankan pesan yang disampaikan secara optimal. Oleh karena itu  menumbuhkan sense of ownership pada pelaksaknaan program kampanye budaya kinerja bermutu harus di teladani dari pimpinan dan seluruh pegawai pada departemen yang yang anda kelola.


Keempat : hubungan harmonis seluruh karyawan dengan pimpinan akan mempemudah keberhasilan program kampanye.Hubungan yang hamonis ini akan mampu menciptakan keterikatan hati ,emotional bonding bagi seluruh elemen anggota organisasi  untuk menjalankan program secara tulus  dan sadar . Lantaran mereka memiliki persepsi bahwa program yang dijalankan sangat familiar dengan kehidupan dan motivasi kerja yang dibutuhkannya.  Dengan demikian pimipinan harus dapat familiar dengan teamnya sehingga pegawai dan staff merasa tidak ada alasan untuk tidak menjalankan progam yang sudah dicanangkan.

Kelima : Pesan yang familiar .Sebuah kegiatan akan efektif jika pesan yang disampaikan mudah diingat,dilihat ,didengar dan dilaksanakan.Karena itu diperlukan upaya strategi yang efektif untuk menciptakan dukungan ,bukan sekedar skala kegiatan yan temporer.Sehingga pimpinan dan staf serta pegawai  akan menciptkan iklim positif dalam organisasi dengan sense of ownership ,dedikasi dan semangat profesional  yang diberikan atas motivasi rasa percaya bangga dan bermakna terhadap organisasinya bekerja.


Kelima : implmentasi ,impact dan evaluasi .Perubahan kearah perbaikan dan kemajuan perusahaan secara kuantitaif dan kualitatif adalah parameter keberhasilan sebuah perencanaan program” empowerment “. Guna mengukur obyektifitas keberhasilan program kampanye organisasi memang diperlukan pihak ketiga . Bisa melalui survei  internal kepuasan pelayanan kepada “costumer” sebagai responden, atau audit intenal/eksternal pihak HRD dengan  mengukur presepsi atas kegiatan misalnya pra kegaitan,proses kegiatan dan pasca  kegiatan. Tanpa audit dan evaluasi sulit menentukan efektifitas dari kegaiatan kampanye yang anda adakan baik keberhasilan pelaksananannya maupundampaknya terhadap sikap mental pegawai.



Sudah saatnya Budaya Kinerja bermutu menjadi ruh profesionalitas yang beriman yang profesional..!”

 

0 komentar:

Posting Komentar