Pages

Selasa, 25 November 2014

Psikologi Keluarga: Komunikasi Efefktif Dengan Pasangan

“Tunggu sampai masuk rumah dulu ,setelah tenang kamu bisa menceritakan segenting apapun yang kamu hadapi,ingat suami yang baru saja dari jalan tentu masih didampingi “setan” . Itulah petuah dari para orang tua dizaman dulu. Meskipun sering diingatkan masih saja banyak istri yang terburu nafsu untuk tidak sabar dalam “berbicara” dengan suami dan tidak jarang permasalahan menjadi semakin runyam.

Sinyalamen  Rosulullah SAW , bahwa seorang istri adalah pakaian bagi suami sebaliknya suami adalah pakaian dari istrinya, menangkap gejala dimasyarakat bahwa tidak jarang meskipun kehidupan suami istri adalah kehidupan bersama yang terintegrasi masih saja banyak pasangan yang lebih mengedepankan egosectoral nya alias lebih mengedepankan kepentingan pribadi. Serta tidak jarang pula pasangan suami istri rentan konflik karena kesulitan memahami watak dan perilaku pasangan hidupnya.


Dalam berbicara kepada suami sering suami dibombardir dengan kalimat atau kata kata yang tidak mengenakan hati  bahkan  layaknya seperti  tanpa diberi kesempatan berpikir atau memberikan klarifikasi ,akibatnya jika suami tidak bereaksi agresi pasip yang bisa berakibat fatal dikemudian hari bisa jadi suami juga membalas serangan bombardir kalimat istrinya dibalas secara agresif pula.  Maka keributan pun terjadi tanpa penyelesaian dan solusi yang nyata. 

Mengingat komunikasi  yang disampaikan dengan cara tidak baik bisa menciptakan masalah baru karena mereka menambah barisan masalah yang sudah ada.  Oleh karena itu dibutuhkan strategi komunikasi yang tepat agar permasalahan dapat terselesaikan dengan baik.

Mulai dengan empati, cobalah untuk mengerti kondisi suami saat enggan berkomunikasi dengan anda saat itu, jangan paksakan berbicara jika dia memang masih enggan untuk mendengarkan disamping anda bakal sakit hati karena tidak didengarkan komunikasi menjadi tidak menjadi efektif. Jika memang persoalannya memang genting mintalah waktu berbicara kepadanya secara serius ,niscaya diapun memperhatikan.  

Kolaborasi, artinya  menyelesaikan secara bersama sejumlah  persoalan keluarga yang menjadi masalah serius dan berbasis masa depan sekaligus menemukan alternative solusi pada suatu komunikasi yang harmonis.

Sederhanalah dalam berbicara, karena semakin sederhana semakin mudah dimengerti, jangan buat suami bingung dengan kalimat kalimat yang tak perlu apalgi yang menyakitkan hati.

Tuluslah dalam melayani ,menciptakan suasana harmonis secara berkesinambungan ,memberikan hubungan yang harmonis dengan posisi tawar  yang  sebanding. Sehingga hubungan  menjadi semakin menciptakan relasi  yang membahagiakan.  



0 komentar:

Posting Komentar