Pages

Sabtu, 30 Mei 2015

Kiat Menghindari Kesalahpahaman Dengan Atasan




Saya ini tidak faham sama sekali seluruh konsep saya disuruh mengganti setelah saya ganti eh disuruh pakai konsep yang lama,enggak ngerti apa maunya tuh bos”.Sambil geleng geleng kepala,sang supervisor itu kembali kemeja komputernya untuk membuka file konsep sebelumnya. 

Kejadian ini mungkin saja pernah anda alami, namun jika anda tidak bersabar dan hati hati justru anda hanya akan terfokus kepada memberikan penilaian negatif saja kepada atasan  tanpa bisa berkoordinasi dengan baik bersama mereka ujung ujung anda bisa kehilangan hubungan baik, good relationship. 

Most of us accept or reject new  ideas or change our behavior more in response to fellings than to fact. Even when we try to reason objectively,we are likely to be influenced by more subjective factor”. Harlod J Leavitt. Managerial Psychology


Terinspirasi  Sebuah terjamahan  Hadist riwayat Tirmidzi dalam Kitabul Adzab : Watsilah bin Al Asqa telah mengatakan bahwa Rosulullah SAW telah bersabda : “janganlah engkau perlihatkan kegembiraan mu kepada saudaramu karena musibah yang menimpa dirinya, karena  bisa jadi Allah akan merahmatinya dan  menimpakan ujian Nya kepada mu” .

Bagaimana caranya agar anda tetap dapat menjaga hubungan baik dengan atasan tanpa harus kehilangan jati diri, berikut beberapa rambu yang patut anda ketahui :

Kenali diri sediri

 Anda perlu mengenal diri sendiri artinya batas kewenangan yang anda miliki,boleh jadi anda memiliki segudang  ide atau pendapat yang briliant untuk perbaikan perusahaan. Namun yang patut anda ingat anda tidak boleh berharap bahwa ide atau pendapat anda harus segera dilaksanakan . Dikarena pengajuan ide atau pendapat tentu saja membutuhkan pertimbangan oleh atasan. Apapun model pertimbangannya.!. 

 Anda hanya sebatas mengajukan ide atau pendapat  bukan memaksakan untuk dilaksanakan oleh karena itu ajukan saja persoalan persetujuan bukan urusan  (kewenangan) anda.

Kenali Atasan 

Bagaimanapun “benarnya “ ide yang anda anggap dapat memperbaiki perusahaan, namun atasan adalah atasan yang memiliki pemahamannya sendiri, mekasakan agar ide anda  dilaksanakan dengan segera hanya akan mendatangkan kecemasan dan kekecewaan. 

Sangat boleh jadi perilaku atasan yang tidak anda sukai merupakan manisfestasi dari tekanan tekanan yang dihadapi yang diakibatkan permintaan Shareholder, atau target serta deadline dari pihak pihak yang memiliki adidaya, sehingga sebagai manusia biasa atasan anda pun terpengaruh secara sosial psikologi termasuk  menerima kehadiran anda.

“Jangan tergesa gesa memberikan penilaian negatif kepada atasan,atas perilaku yang tidak menyenangkan sangat boleh jadi dirinya pun menyadari tak tidak berdaya saat melakukan perbuatan yang tidak disenanginya itu”.

Cara menyampaikannya

Kadang niat yang baik dismapikan dengan cara yang tidak baik alias dalam momentum yang tidak tepat maka hasilnya menjadi sangat fatal. Sumber konflik adalah keterbatasan bawahan dalam membaca gelagat atau perilaku atasan saat akan menerima kehadirannya. 

Anda patut memperhatikan kondisi dan keadaan atasan saat akan mengajukan usulan pendapat atau ide dsb,baik dari sisi kesibukan atasan atas beban kerja yang dijalankan atau kondisi mental yang biasanya telihat dari body leanggued  nya. 

“Jika situasi tidak memungkinkan,menundanya akan lebih baik daripada tergesa gesa tapi mendatangkan konflik baru. Sampikan niat baik dengan cara cara yang baik pula ...” .Bersambung 

0 komentar:

Posting Komentar