Pages

Minggu, 08 Januari 2012

Stress Dalam Bekerja Itu Spirit !


Kank ,situasi dikantor saya ,pemimpinnya lebih banyak mementingkan proyek pribadi daripada urusan pekerjaan ,sehingga kami seperti itik kehilangan induknya…?

“Sesungguhnya jika Anda mencari cari kekurangan orang lain ,niscaya Anda telah merusakkan mereka atau anda hampir berbuat kerusakan kepada mereka !” HR. Abu Daud.

Setiap professional memiliki harapan untuk kebahagiaan dunia profesi yang digeluti maupun kebahagiaan dalam keluarga.Namun jika kenyataan tidak sesuai rencana sehingga bukan kebahagiaan yang diraih ,tentu saja akan membuat anda kecewa.kekecewaan ini jika dibiarkan dapat merusak keindahan hidup keseharian sekaligus menurunkan gairah hidup.Beberapa keluhan karyawan sering seperti ,”saya tidak pernah dilibatkan dan diajak bicara dalam pengambilan keputusan yang menyangkut team /bidang kerja yang bakal saya jalankan..!”.”Beberapa pimpinan diperusahaan tempat saya bekerja tidak terlalu memperhatikan karyawannya”.Pemimpin kantor ini sibuk mendahulukan kepentingan pribadi dsb.”

Bagi karyawan professional yang menjunjung tinggi hati nurani tentu saja hal hal yang tidak sesuai dengan norma kebenaran akan mengganggu dirinya dan menimbulkan stress. Dikarenakan stress akan muncul akibat dari situasi situasi yang kompleks dan rumit seperti tidak terpenuhinya harapan karyawan,situasi lingkungan kantor tidak kondusif,hubungan tidak harmonis atasan dan bawahan,konflik antara rekan kerja ,bias dalam aturan kerja,tidak fair ,beban kerja tinggi dan lain lain. Akan lebih runyam lagi jika karywan justru tidak bisa menemukan dan mengurai sendiri penyebab stressnya ,mereka terjebak dengan stress berkepanjangan.Sehingga kehidupan karirnya justru merupakan beban baginya.

Dalam keseharian karyawan yang terkena stress menjadi kehilangan jati dirinya,suasana hati negative ,mudah marah,cemas ,putus asa,sering mengalami gangguan tidur ,banyak membuat kesalahan dalam bekerja,,keputusannya sering tidak akurat,sering kehilangan minat pada kesukaan pribadi dan keluarga,mudah bosan dsb.Jika ini dibiarkan tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan gangguan pada kesehatan fisik,seperti penurunan daya tahan tubuh mudah sakit,serangan jantung/stroke dan beberapa penyakit lain.

Dunia kerja bukanlah beban jika Anda merasa yakin bahwa bekerja itu ibadah.Sewaktu anda meyakini bekerja adalah ibadah ,kemampuan Anda untuk mengatasi kesulitan jauh lebih mudah.Sebab seseorang yang meyakini Tuhan akan membantunya berhadapan dengan persoalan persoalan rumit itu bukan beban masalah..Sebaliknya menjadikan kesulitan dan ancaman sebagai tantangan untuk menghasilkan opportunity.

Maka seorang yang memiliki keimanan akan segera mengetahui bila suatu masalah bila sebuah persoalan menyebabkan kita membutkan hati ,pertanda keterdekatan kepada Tuhan mulai turun. Ini merupakan pertanda bahwa kita harus segera kembali kejalan Tuhan dengan segera berupaya membuat perubahan cara merespon stress. Keberanian tidak menyangkal persoalan menerima pemarsalahan,mesusatkan perhatian untuk ikhlas menerima kondisi yang tidak menyenangkan saat ini dan segera memanfaatkan situasi sebaik baiknya adalah upaya yang harus segera dilakukan.Perasaan perasaan positif akan timbul saat anda berani melepaskan beban berat dalam pikiran dan memusatkan perhatian kepada upaya yang dapat dilakukan sekarang untuk menciptakan masa depan lebih baik.

Jangan biarkan kekecewaan akan menghambat kasih sayang ,kepercayaan ,penghargaan, kebahagiaan pada kehidupan pribadi ,pasangan hidup,dan anak anak.Belajarlah untuk tidak membebani diri dengan sesuatu yang Anda tidak memiliki kewenangan untuk merubahnya,berupayalah untuk fokus pada tugas yang bisa anda lakukan untuk meningkatkan potensi dan keahlian diri sendiri,belajarlah untuk mengikuti kata hati dan melakukan yang anda sukai.Dengan demikian Anda dapat bertanggung jawab atas perasaan dan kebahagiaan diri sendiri sehingga dapat mempengaruhi orang lain terhadap sikap dan perilaku positif anda sehingga tercipta harmoni dalam kehidupan. Sesungguhnya stress dalam bekerja itu spirit.

0 komentar:

Posting Komentar