Pages

Jumat, 24 Februari 2012

Memperkenalkan Etos Kerja Profesional Pada Siswa SMK


“Sebaik baik pekerjaan adalah upaya seseorang pekerja dengan professional (berbuat sebaik baiknya)”.HR Ahcmad 






Jika Sekolah Menengah Kejuruan  (SMK),dipersiapkan untuk memiliki ketrampilan kerja,mengingat materi pelajaran yang dipelajari sangat spesifik dan lebih banyak praktek yang disesuaikan dengan ketrampilan kerja ,dengan harapan lulusan SMK dapat terjun langsung ke dunia professional. Meskipun hal itu .bukan berarti  jalur lulusan SMK hanya bekerja tapi juga bisa melanjutkan ke Perguruan Tinggi Maupun menjadai wira usaha.

.”Every one should become professional worker “   

Dalam era globalisasi dimana dunia inustri menuntut setiap pelaku nya memiliki etos kerja professional ,agar perusahaan tersebut  dapat survive dalam persaingan yang sangat ketat.Mengingat setiap perusahaan dituntut memberikan kepusaan berkelanjutan bagi  stake holder yaitu,karyawan,pemegang saham /owner dan pelanggan. Sebuah perusahaan tidak hanya membutuhkan karyawan yang memiliki keterampilan saja namun mereka membutuhkan karyawan yang memiliki etos kerja professional yaitu karyawan memiliki komponen ,knowledge ,knowhow and mental attitude. Knowledge adalah pengetahuan tentang situasi dan bidang kerja yang dijalaninya.Knowhow adalah ketrampilan yang dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut  dan mental attitude ,adalah nilai sikap yang meyertai pekerjaan itu agar berhasil optimal.   Tidak peduli apapun jabatannya etos kerja professional ini adalah kewajiban bagi setiap pelaku industry termasuk staff teknis atau staf oprasional yang memperkerjakan para lulusan SMK.”Every one should become professional worker “   


Learning by doing   , learn how to do


Salah satu hal yang tidak boleh dilupakan oleh penyelenggara SMK adalah jurusan  di SMK menentukan pilihan bidang profesi atau bidang pekerjaan “linear” siswanya di masa depan.Artinya pekerjaan  yang dipilih siswa sesuai dengan vocation yang dimiliki siswa selama di SMK.Maka praktek kerja industry (prakerin ) semestinya dapat memberi  pengalaman siswa belajar dalam transfer knowledge ,knowhow,mental attitude serta budaya kerja pada perusahaan yang dituju. Mengingat tujuan prakerin adalah membekali siswa untuk mengenal dunia kerja secara langsung  ,learning by doing  dan  berlatih mempraktekan ilmu yang sudah didapatnya ,learn how to do.


Mengajarkan siswa  knowledge tentang mutu kinerja  akan membuat siswa mempercayai bahwa tidak ada pekerjaan yang boleh dilakukan dengan setengah hati ,semua dituntut professional.Mengingat produk hasil kerja memanng harus  dapat “merebut hati” konsumen. Maka  mind set SMK dalam mendidik siswanya tidak boleh hanya mencetak peserta didik yang hanya memiliki ketrampilan saja sebagai out put. Melainkan memberikan /mewariskan karakter pelayanan prima sebagai bekal siswanya memasuki dunia industry sebagai karyawan atau wirausaha. Nilai karakter pelayanan prima itu adalah siswa dituntut mengerti  bahwa sebuah produk dan jasa  harus dapat menunjukan  Rater :realibility , assurance ,good tangible ,emphaty and responsive.  



Realibility :Seorang professional dituntut untuk dapat diandalkan dalam menyelesaikan suatu tugas pekerjaannya secara optimal sehingga dapat meningkatkan mutu hasil pekerjaannya. Siswa SMK harus dibekali tentang arti keteradalan ini agar didlan bekerjanya nanti dirinya bisa menjadi pelopor dan bukan pengekor (follower) atau yang bekerja hanya menunggu perintah.


Assurance : seorang professional harus dapat memberikan jaminan tentang hasil pekerjaannya. Jaminan mutu hasil ketrampilan kerja lulusan SMK sesuai standart operasional procedur ( SOP ) dunia usaha semestinya merupakan kompetensi real yang dimiliki siswa bukan sekedar lulus ujian Nasional (UN)  100 %. .
   .

good Tangible: Secara kasat mata  hasil karya professional dapat diukur dan dinilai oleh stake holder. Maka pengelaman siswa selama belajar di SMK semestinya menghasilkan karya nyata yang bisa diukur dan dinilai memang layak menurut ukuran dunia Industri bersangkutan.  Maka sekolah semestinya memiliki link dengan berbagai industry yang dapat membuat siswa macth dengan yang dipelajari disekolahnya,sehingga karyanya memang real sesuai tuntutan dunia industry.



Emphaty :Komponen empati adalah komponen yang membuat seorang professional dapat menterjemahkan need ,want and anxiety dari stake holdernya. Menanamkan nilai empati  kepada siswa adalah hal yang tidak boleh dilupakan oleh guru guru SMK agar mereka lebih dapat mendahulukan kepentingan perusahaan diatas kepentingan pribadi.



Responsive : Kecepat –tanggapan ,serta kecepatan tanggap  adalah dua hal yang harus dimiliki  oleh professional  guna memberikan pelayanan prima kepada stake holder terutama konsumen. Seorang professional dituntut kecepat tanggapan terhadap keluhan –kritik-saran konsumen serta dapat memiliki kecepatan untuk tanggap menyelesaikan serta memberikan solusi. Siswa SMK harus memiliki kepekaan tentang dua hal tersebut guna bekal nya nanti bekerja di bidang industry yang digelutinya.



Tugas penyelenggara pendidikan  SMK adalah memperkenalkan etos kerja professional kepada siswa sebagai…a valuable reference how to achieve  “ professional “excellence….! .

0 komentar:

Posting Komentar