Pages

Kamis, 15 Januari 2015

Kajian MSDM ASN Islami: 3 Penyebab Aturan Kantor Tidak Ditaati (Psikologi SDM Organisasi)

Kank, sekalipun hanya aturan administrasi  tentangnya abensi membuat pegawai  lebih disiplin karena berkitan dengan sistem kepangkatan dan gaji . Namun  berkaitan dengan sikap kerja sepertinya membutuhkan aturan yang bisa lebih ditaati ,lantas apa penyebab mereka begitu..?

laa taj'aluu du'aa-a alrrasuuli baynakum kadu'aa-i ba'dhikum ba'dhan qad ya'lamu allaahu alladziina yatasallaluuna minkum liwaadzan falyahtsari alladziina yukhaalifuuna 'an amrihi an tushiibahum fitnatun aw yushiibahum 'adzaabun aliimun
 Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul diantara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain). Sesungguhnya Allah telah mengetahui orang-orang yang berangsur-angsur pergi di antara kamu dengan berlindung (kepada kawannya), maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih. QS an Nur 63.  (Dudung. net).
 
Perubahan pada sikap mental lebih mengarah kepada mindset pegawai terhadap apa yang seharusnya dikerjakan sehingga menghasilkan suatu kinerja. Sistem  absensi yang berkaitan dengan peningkatan gaji dan kenaikan pangkat memang efektif untuk membuat pegawai lebih disiplin dalam kehadiran dikarena berkaitan langsung dengan reward dan punishment yang akan diterimanya. Untuk membuat sikap mental mereka lebih”disiplin” dalam menjalankan tugas memang membutuhkan aturan main yang perlu dibiasakan. Sedangkan mengapa pegawai lebih banyak melanggar etos kerja biasanya disebabkan sebagai berikut:



  • Pegawai enggan taat kepada aturan jika aturan dibuat oleh atasan yang tidak dihargainya,terutama jika atasan itu dianggap  golongan kepangkatannya tidak lebih tinggi darinya atau bahkan lebih rendah. Oleh karena itu perintah itu menjadi efektif jika aturan dibuat dengan meletakkan posisi atasan langsung sebagai pimpinan dari unit kerja bersangkutan yang patut dihargai dari segi kompetensi knowledge-knowhow dan sikap mental  walaupun mungkin saja promosi jabatan yang diterimanya melampui batas dari golongan kepangkatannya. Ingat “Perintah itu efektif jika perintah itu muncul dari orang yang dianggap lebih tinggi tingkatannya dari pegawai bersangkutan...!” .
  • Pegawai enggan mentaati aturan main dalam menjalankan beban kinerjanya jika dirinya merasa tidak wajib mentaati dikarenakan tidak ada konsekuensi logis yang akan diterimanya karena tidak ada punishment yang jelas bagi perilakunya. Oleh karena itu jika ingin menertibkan pegawai buatlah  aturan main yang mewajibkan pegawai harus melakukan sesuatu dengan memberikan sanksi  sosial atau hukuman. Sebagai contoh Firman Allah dalam QS. An Nur 63: “Hendaklah orang orang yang menyalahi perintahNya takut akan cobaan (fitnah) atau ditimpa siksa yang mengerikan”.
  • Aturan yang dianggap terlalu berat atau mustahil  dan sulit dilaksanakan, secara berjamaah pasti akan ditolak dikerjakan oleh pegawai. Oleh karena itu buatlah aturan yang terukur dan bisa dilaksanakan sesuai dengan kondisi real budaya masyarakat setempat. Mulailah dari hal yang ringan dan bisa segera dilakukan sampai tercipta sebuah atauran ideal yang harus dilaksanakan sesuai dengan tingakt perkembangan mental.  Jika anda  ditempatkan pada instansi dengan budaya masyarakat dan “corporate culture” yang sudah mengakar. Kehadiran anda secara tiba tiba dengan konsep  ideal yang anda paksakan hanya akan mendatangkan penolakan.
“Bersabarlah jika aturan aturan belum ditaati  para pegawai namun buktikan anda bukan termasuk golongan dari mereka”. Kank Hari




0 komentar:

Posting Komentar